Karapan Sapi sudah ada sejak abad ke-15. Yaitu Pada Masa Kerajaan Pangeran Katandur , yang mana ia melihat sebagian rakyatnya berkurang kesibukannya seusai panen. Untuk memanfaatkan waktu luang dan terbuang tersebut, maka Pangeran Katandur memiliki ide untuk mengadakan perlombaan memacu sapi, dengan cara memacu berpasang-pasang sapi dalam sebuah areal tegalan yang luas. Dan dalam permainan tersebut, pasangan sapi yang diperlombakan dalam pacuan harus menggunakan peralatan serupa “bajak”, yang biasa dipakai untuk menggarap sawah ladang.
Terus kerapan itu sendiri apa? Menurut hanyaorangiseng, karapan sapi terdiri dari dua kata yaitu karapan dan sapi. Pengertian kata “karapan” adalah adu sapi memakai “kaleles”. Kaleles adalah sarana pelengkap untuk dinaiki sais atau joki yang menurut istilah Madura disebut “tukang tongko”. Sapi-sapi yang akan dipacu dipertautkan dengan “pangonong” pada leher-lehernya sehingga menjadi pasangan yang satu. Sapi kerap adalah sapi pilihan dengan ciri-ciri tertentu. Misalnya berdada air artinya kecil ke bawah, berpunggung panjang, berkuku rapat, tegar tegak serta kokoh, berekor panjang dan gemuk
Hingga saat ini sapi Pacu dikenal dengan nama Karapan Sapi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar